Sahara,
aku mengira engkau putri dari Narnia
atau Cleoparta yang biru matanya
Tidak seperti mereka
Bagiku kata-katamu selalu menenangkanku
Walau itu fatamorgana
engkau ukir seolah mengisi dunia
Butuh waktu
aku mengatakan 'sahara'
yang lain membenciku
Namun engkau seolah menggenggam jiwaku
Kubangan darah mengaliri hidupmu
namun angkau melihat itu air susu
ingin rasanya kubersihkan mata air itu
Hingga aku datang di bulan purnama itu
Membawamu kembali ke fitrahmu
Tulang rusukku di Lauhul Mahfuz
Terbang bagai peri
membawamu hidup di negeri mimpi
aku yakin, thinker bell pun berlari-lari
menemani hidup hingga kita mati
Takengon, 13 Februari 2012
Dian Cibro
0 komentar: